Hari ini bertepatan pd tgl 11 September 2012. 22thn yg lalu disebuah rumah sakit ada sebuah keluarga yang tidak sabar menanti lahirnya anggota baru dikeluarga mereka. Semua orang menanti, semua orang gelisah dan semua orang bahagia atas lahirnya bayi perempuan bernama Fellina Fitryani Dewi.
Dengan penuh kasih dan suka cita, semua orang memuji dan selalu berebut ingin menggendongku.
Dengan penuh perasaan, perhatian dan ke hati2annya, untuk pertama kalinya aku digendong oleh perempuan cantik dgn wajah yg berseri. Wanita yg dgn sabar dan ikhlas memberiku ruang dlm tubuhnya.
MAMA, ya aku mendengar dia membantuku memperkenalkan kata MAMA. Senyum yg mempesona, paras yg cantik, kelembutan yg terpancar, dan kenyamanan yang diberikan. Itulah mgkn kesan pertama yang aku rasakan ketika itu. Saat dimana aku menikmati waktu berdua dengannya. Ya, hanya kami berdua.
Dan kini, pada tanggal dan bulan yang sama. Moment itupun terulang. Moment dimana aku.hanya berdua saja dengan Mama dihari ulang tahunku saat ini.
Aku dapat melihat dengan jelas paras wajah mama yang masih cantik jelita. Dan saat ini pula akupun terbawa pada memory beberapa waktu silam.
22tahun Mama merawat dan menjagaku. Banyak sekali yg sudah mama berikan. Pendidikan, kasih sayang, perhatian. Dan apa yg hanya kuperbuat? Membuatnya khawatir akan bagaimana masa depanku kelak. Jasamu tak akan pernah tergantikan mama. Kasih sayangmu tak ada yg bisa menandingi. Peluh dikeningmu tak bisa dibayar oleh apapun.
Mama, saat ini aku sedang menatap wajahmu. Ada goresan kerut yg merusak wajahmu. Ada setitik keletihan yang terpancar dr wajahmu. Apa yang mama rasakan? Bagaimana rasanya menjadi seorang Mama? Apa semudah kata orang?
Ma, tak pernah bosan mama memarahiku agar aku menjadi lebih baik. Tak pernah bosan mama mengingatkanku untuk sll hati2. Dan tak pernah terlewatkan sedetikpun untuk mama mengingatkanku padaNya.
Mama, apa kelak aku menjadi seorang ibu nanti, bisa sabar seperti mama? Apa aku bs menjadi wanita hebat seperti mama? Apa aku bisa menjadi ibu idola bagi anak2ku nanti?
Ma, apa aku membahagiakan mama? Jika belum, maafkan aku maa, dan beri aku kesempatan untuk memberikannya padamu. Tuhan, jangan dulu kau ambil mamaku. Aku masih ingin melihat senyumnya.
Terima Kasih karena telah mengandung, melahirkan, merawat dan membesarkanku hingga saat ini aku telah berumur 22tahun. Terima Kasih atas jasa yang tak pernah ternilai harganya.
With Love
Fellin