Jumat, 17 Mei 2013

Beri Aku Nyawa

Berilah aku nyawa..
Pada seliksik memar yang sudah tak disangsikam lagi keperihannya
Letakkan nyawa itu dimana saja, terserah padamu
Ditaruh pada cangkir kopi yang mengusam atau pada ranting-ranting patah itu

Cepat!! Antarkan nyawa itu!!
Karena kesuma pun nampak tak kuasa menahannya lagi
Ia benar-benar lapuk, keriput, saking lamanya berkungkung dengan cengkraman kuku-kuku sang Izrail

Hai manusia disungkur sana..
Tak satukah diantara kalian mengerami sebuah nyawa untukku?
Atau aku memang diperuntukkan hanya sekedar bersenda gurau dengan selaput yang bernama kehidupan?
Atau mungkin cuma dipersilahkan bermain dan berkenalan saja dengan kemesraan yang akrab disapa kasih sayang?

Berilah aku nyawa
Setidaknya untuk badan yang tak berharga ini
Demi memaknai segudang CINTA yang tlah menggunung dibundaran pusaran kamar terakhirku
Yang nanti akan merekah bersamaan dengan bangunnya kekasih sang bumi
Sekali lagi dengarlah, beri aku nyawa...

Sakit

Sakit itu ketika kita terjatuh
Sakit itu ketika kita terbaring lemah dan tidak bisa melakukan apapun
Sakit itu ketika kita tau kalau kita di khianati
Sakit itu ketika kita tau kalau kita di kecewakan

Sakit itu ketika kita tau kalau tidak ada lagi yang peduli terhadap kita
Sakit itu ketika tidak ada lagi yang menyayangi kita
Sakit itu ketika menghadapi segala sesuatunya sendiri
Sakit itu ketika kita tidak dihargai

Sakit itu ketika kita dicemooh
Sakit itu ketika kita tidak lagi diberi kepercayaan
Sakit itu ketika kita berada ditengah keramaian tetapi kita merasa sendiri
Sakit itu ketika kita gundah tetapi tidak bisa cerita kepada siapapun

Sakit itu ketika kita mulai mencintai seseorang
Sakit itu ketika kita menghadapi kenyataan bahwa orang yang kita cintai tidak lagi mencintai kita karena sudah ada orang lain yang menggantikan
Sakit ketika seseorang yang sudah lama mecintai dan menunggu kita, tetapi kita baru menyadarinya setelah dia tidak lagi menunggu kita.

Sakit itu ketika kita harus memilih.
Memilih dan menentukan bagaimana masa depan kita kedepannya.
Menurutku kenyataan yang cukup membuatku sakit adalah ketika dihadapkan pada sebuah pilihan.
Ya, memilih antara a atau b.

Manusia diciptakan sebagai makhluk sempurna yang memiliki hati dan perasaan.
Tetapi ketika perasaan itu disakiti oleh hati, hati yang bimbang untuk memilih, hati yang sakit menghadapi kenyataan bahwa orang yang sebelumnya mencintai kita tetapi sudah acuh terhadap kita.

Lalu apa yang akan disuarakan oleh hati yang sakit?